DH. Ismail Sitanggang, M.Si, Direktur Visi Aulia Jaya Group, perusahaan yg bergerak di bidang Penerbitan, Percetakan, Event Organizer & Konsultan bisnis. Mantan Ketua Bid. Promosi Kader HMI cabang Ciputat, Ketua Dewan Predium Formasi, Pengurus Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, DPP BISMA dan pengurus KAHMI, kini dipercaya menjadi Wakil Pemimpin Perusahaan Majalah CSR Review, pengurus CFCD DKI Jakarta, BKKKS Jakarta. Selain aktif mengurusi bisnis dan beragam organisasi yang diikutinya, ia juga mulai menekuni karir di bidang training motivasi dan tulis menulis. Suami dari Tety Muhithoh-Mahasiswi Pasca Sarjana UI- ini telah menulis 7 buku & puluhan buku lainnya yang ditulis bersama tim Visi Aulia Jaya dan rekan-rekan bisnisnya. Menurut Pengagum KH. Imam Zarkasyi, Achmad Bakrie, Om William ini, Indonesia akan sejahtera bila banyak pengusahanya. Untuk obsesi tersebut kini ayah tiga putra ini bersama timnya sedang bekerja keras membangun sekolah bisnis bagi tunas wirausaha muda dan UMKM. Yuk bersinergi membangun Indonesia Jaya. Kalau bukan kita siapa lagi...



Senin, 06 September 2010

Peringatan 65 Thn NKRI sebagai titik balik kebangkitan Bangsa



Peringatan 65 tahun Kemerdekaan RI, tampaknya akan menjadi titik balik bagi kebangkitan NKRI. Tanda-tanda kearah itu dapat dilihat dari semakin tingginya gairah sukses dikalangan rakyat dan semakin tingginya keinginan generasi muda dan warga untuk menjadi Pengusaha.

Lihatlah kini diskusi-diskusi kaum muda di Media Maya. Lihat juga beragam kritik mereka atas dominasi pengusaha asing dibidang pembangunan SDA strategis serta otokritik mereka atas lemahnya sumberdaya manusia unggul yang tidak kompatibel dengan kompetisi global - tampak mewarnai diskusi diberbagai situs tersebut.

Yang juga patut diapresiasi dari tanda-tanda kemajuan tersebut, adalah tumbuh trend kenegarawanan dikalangan masyarakat kelas menengah tersebut. Mereka tidak lagi terjerembab pada politik " cuci tangan" atau politik " lempar batu sembunyi tangan" yang selama ini mewarnai perdebatan mereka.

Cara-cara licik menghakimi penguasa dan menghakimi pemerintah tanpa dukungan data dan fakta yang utuh tampaknya mulai ditinggalkan dan digantikan dengan menyusun inisiatif bersama untuk bersinergi dengan pemerintah, dunia usaha dan menggelorakan semangat kemandirian dan kemajuan.

Fenomena baru ini hemat penulis disebabkan adanya kesadaran para pejabat dan pemimpin Politik untuk membuka dialog dengan rakyat. Tak sedikit Pejabat elit yang memandang media baru ini sebagai cara smart utk mendeteksi aspirasi rakyat.

Malah tak sedikit petinggi publik yang bersedia berdialog dengan para face booker, mejawab tuduhan, membela diri, menjelaskan kebijakan hingga melakukan edukasi dan bahkan menagih kontribusi face booker untuk juga memberikan kontribusinya utk bangsa.

Berbagai kemajuan demokrasi tersebut, serta tumbuhnya kesadaran warga untuk bertanggung renteng membangun bangsa, menjadi pemicu tumbuhnya ledakan kreativitas warga.

Luar biasa. Ketika kami menuliskan artikel ini, kami baru saja berkumpul dengan puluhan wartawawan, aktivis, pengusaha muda dan politisi muda untuk membangun forum komunitas sang Guru bangsa. Kami juga mendapat undangan untuk membentuk chapter-chapter pemberdayaan masyarakat di beberapa provinsi dan kabupaten, kami juga menerima udangan untuk bergabung dengan beragam grup kreatif lainya seperti: grup CSR, GRup Wirauasaha, grup training pengmbangan diri, grup Pecinta buku bermutu dan gurp tehnologi tepat guna, training center dan banyak prakarsa kreatif lainnya.

Melihat fakta yang membahagiakan ini, mengingatkan penulis atas pernyataan seorang motivator hebat asal Singapura yang lebih memilih untuk membuka cabang Trainingnya di Indonesia ketimbang di Malsysia- padahal negeri jiran yang sedang panen hasil pembangunan tersebut telah menawarkan berbagai kemudahan kepada sang motivator tersebut.
Dia katakan, " Gairah sukses di kalangan warga Indonesia sedang bertumbuh dan itu merupakan potensi bisnis motivasi dan training yang hebat. Sementara di Malaysia sedang tumbuh generasi ugal-ugalan, generasi penikmat pembangunan sebagai akibat dari ledakan hasil pembangunan karya orang tuanya. Sebagai motivator, kami lebih percaya bahwa sukses itu datang dari dalam diri bukan akibat paksaan atau rayuan dari luar ( eksternal). Fungsi motivator sejati sesungguhnya hanyalah merupakan mitra belajar" tegas sang Motivator tersebut.

Yes, sang motivator itu betul. Rakyat Indonesia kini sedang demam sukses, demam motivasi, puber aktualiasi sehingga beragam club -club pengembangan diri- klub wirausaha bagi jamur di musim hujan dan umumnya dipenuhi oleh para warga peminatnya.

Mengakhiri catatan sederhana ini, ingin rasanya penulis mengutip ungkapan seorang sahabat muda penulis yang juga seorang psikolog dan motivator yang dengan tegas menyatakan doa amalannya yaitu: " Tuhan tolong jangan cabut nyawaku sebelum aku berhasil membuat satu kontribusi untuk mensejahterakan bangsaku".

Kami tersentak kagum mendengar ungkapan heroik pemuda berusia tiga puluh tahun tersebut seraya berdoa dalam hati, Amin -Amin dan berikan lah Ya Tuhan kekuatan lahir bathin bagi penulis untuk juga bisa memberikan kontribusi yang sama dibidang kewirausahaan. Kami percaya ungkapan Prof M. Yunus " apabila masalah sosial tinggi disuatu negara masalah solusinya adalah kewirausahaan".

Sudaraku, apabila setiap anak negeri punya mission dalam hidupnya seperti sang psikolog muda diatas, niscaya kita akan melewati detik demi detik waktu kita untuk berkarya, membuat nilai tambah bagi kebaikan diri, keluarga komunitas dan Bangsa.
Kami juga meyakini, peringatan 65 tahun kemerdekaan RI akan jadi titik balik bangsa ini untuk meraih kejayaannya. Dirgahayu ke 65 NKRI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar