DH. Ismail Sitanggang, M.Si, Direktur Visi Aulia Jaya Group, perusahaan yg bergerak di bidang Penerbitan, Percetakan, Event Organizer & Konsultan bisnis. Mantan Ketua Bid. Promosi Kader HMI cabang Ciputat, Ketua Dewan Predium Formasi, Pengurus Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, DPP BISMA dan pengurus KAHMI, kini dipercaya menjadi Wakil Pemimpin Perusahaan Majalah CSR Review, pengurus CFCD DKI Jakarta, BKKKS Jakarta. Selain aktif mengurusi bisnis dan beragam organisasi yang diikutinya, ia juga mulai menekuni karir di bidang training motivasi dan tulis menulis. Suami dari Tety Muhithoh-Mahasiswi Pasca Sarjana UI- ini telah menulis 7 buku & puluhan buku lainnya yang ditulis bersama tim Visi Aulia Jaya dan rekan-rekan bisnisnya. Menurut Pengagum KH. Imam Zarkasyi, Achmad Bakrie, Om William ini, Indonesia akan sejahtera bila banyak pengusahanya. Untuk obsesi tersebut kini ayah tiga putra ini bersama timnya sedang bekerja keras membangun sekolah bisnis bagi tunas wirausaha muda dan UMKM. Yuk bersinergi membangun Indonesia Jaya. Kalau bukan kita siapa lagi...



Senin, 07 Juni 2010

Pesona Rachel Corrie dan Impian Sukses Amerika

Nama Wanita Cantik itu Rachel, Mahasiswi AS. Usianya saat itu 23 Tahun. Namun impian Amerika telah melekat dalam alam bawah sadarnya, bahwa sekali hidup harus sukses dan cara terbaik meraih impian sukses adalah sleep & dream dengan impian tersebut. Meski bukan muslim, hatinya tersentuh penderitaan warga Palestina. Gadis itu pun cuti dari kuliah & bergabung dalam solidaritas kemanusiaan yang dilakukan Gerakan Solidaritas Internasional (ISM) yang kemudian menerbangkannya ke Gaza.

Namun, apa lacur, ketika aktivis hebat ini mencoba menghalau bulldozer Israel yang mencoba meratakan pemukiman Palestina di Gaza-dengan cara tidur di Jalanan yang panas ( tameng hidup), Badannya remuk dilindas buldozer Israel. Wanita cantik ini meninggal sebelum sempat menamatkan studinya, dan menggapai level tertinggi cita-cita nya. Tapi itulah mistery kehidupan . Meski ilmu tidak sehebat prof dikampusnya, takdirnya mengatakan bahwa ia telah menjadi legenda perlawanan terhadap kezaliman Israel. Namanya berkibar-kibar justru setelah beberapa tahun lalu ia meninggalkan kita. Pemimpin Palestina Yasser Arafat saat itu merasa perlu untuk berterima kasih secara khusus dengan Craig, ayah Corrie dan mengatakan, "Dia putri Anda, tapi sekarang, dia juga putri Palestina." Rachel Corrie kemudian diabadikan menjadi nama jalan di Ramallah, Tepi Barat. Bahkan menurut Catatan Tempo, sejak kematiannya, Rachel Corrie menginspirasi lebih dari 30 lagu dari berbagai musisi, seperti Patti Smith dan Ten Foot Pole. Jurnal dan surat elektroniknya dijadikan lakon drama dengan judul "My Name is Rachel Corrie". Lakon ini telah diterbitkan dalam bentuk buku dan dimainkan di sepuluh negara, termasuk Israel. Rekan-rekan nya pun di Gerakan Pembebasan Internasional mengabadikan nama Rachel Corrie di kapal milik mereka. Kapal berbobot 500 ton dan panjang 625 meter dibeli Gerakan Pembebasan Gaza seharga 70 ribu Euro atau sekitar Rp 840 juta dari sebuah lelang di Dundalk, Irlandia, 30 Maret lalu. Kapal inilah yang berupaya menembus keangkuhan Tentara Bintang Daud. Gunawan Muhammad sang kolomnis ternama di Indonesia pun terispirasi untuk mengabadikan icon perjuangan anak muda tersebut. Dalam sebuah catatan pinggirnya Gunawan menulis, “Rachel Corrie yang ada di surga, selalu kembalilah namamu. Semoga selalu kembali ingatan kepada seseorang yang bersedia mati untuk orang lain dalam umur 23 tahun, seseorang yang memang kemudian terbunuh, seakan-akan siap diabaikan di satu Ahad yang telah terbiasa dengan kematian.” Luar biasa. Menulis kisah ini untuk pembaca dan dikaitkan dengan American dream untuk menegaskan, bahwa seringkali kita berpikir bahwa hidup ideal itu adalah apabila kita berusia panjang. Itu betul, namun jauh lebih penting dari situ adalah pertanyaan, “ kontribusi apa yang bisa kita berikan kepada kehidupan ini dengan akumulasi usia tersebut?”. Bukankah umur terbaik adalah umur yang paling produktif dengan indicator kontribusi kita terhadap orang lain, bangsa dan dunia. Ini pula hemat penulis yang menjadikan Amerika sebagai Negara superpower tak tertekalahkan hingga detik ini. Bangsa yang kini dipimpin Alumni SD Menteng itu, kini, memiliki ribuan bahkan puluhan juta Rachel Corrie - yang sangat mencintai profesinya dan bahkan bersedia membayar dengan sangat mahal untuk kesempurnaan dan kesuksesan mewujudkan impiannya Bila menjadi aktivis, ia pilih aktivis kelas dunia, bila jadi pengusaha, ia piliha jadi pengusaha terbaik dan berkelas dunia dan demikian seterusnya. Singkat warga Amerika memiliki citra rasa diri kelas dunia. Mereka bukan tipe katak dalam terpurung yang lebih suka berdinamika dilingkungan sendiri dan itupula yang mengatarkan mereka jadi jawara dunia. ( DH.Ismail, M.Si, Penulis Buku Rahasia Sukses Para Juara ).

Baca selengkapnya......