DH. Ismail Sitanggang, M.Si, Direktur Visi Aulia Jaya Group, perusahaan yg bergerak di bidang Penerbitan, Percetakan, Event Organizer & Konsultan bisnis. Mantan Ketua Bid. Promosi Kader HMI cabang Ciputat, Ketua Dewan Predium Formasi, Pengurus Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, DPP BISMA dan pengurus KAHMI, kini dipercaya menjadi Wakil Pemimpin Perusahaan Majalah CSR Review, pengurus CFCD DKI Jakarta, BKKKS Jakarta. Selain aktif mengurusi bisnis dan beragam organisasi yang diikutinya, ia juga mulai menekuni karir di bidang training motivasi dan tulis menulis. Suami dari Tety Muhithoh-Mahasiswi Pasca Sarjana UI- ini telah menulis 7 buku & puluhan buku lainnya yang ditulis bersama tim Visi Aulia Jaya dan rekan-rekan bisnisnya. Menurut Pengagum KH. Imam Zarkasyi, Achmad Bakrie, Om William ini, Indonesia akan sejahtera bila banyak pengusahanya. Untuk obsesi tersebut kini ayah tiga putra ini bersama timnya sedang bekerja keras membangun sekolah bisnis bagi tunas wirausaha muda dan UMKM. Yuk bersinergi membangun Indonesia Jaya. Kalau bukan kita siapa lagi...



Minggu, 18 Juli 2010

Bekerja dulu atau langsung terjun menjadi Pengusaha?

Kami banyak mendapat pertanyaan dari para sahabat muda Indonesia tentang kegamangannya dalam menentukan sikap: apakah bekerja dulu atau langsung terjun memulai usaha.

Pertanyaan ini sangat cerdas, karena memang ada pandangan yang mengatakan, " Kalau mau kaya ( jadi pengusha), buat apa sekolah?" Sebaliknya ada juga pandangan yang mengatakan," ini era globalisasi bung, Kalau mau sukses otentik harus Cerdas berusaha dan baru kemudian buka usaha".

Kedua Pandangan diatas masing-masing mengandung kebenaran dan juga punya kelemahan. Kenapa? Umumnya sarjana, seringkali ragu-ragu memulai usaha dari nol. Sebab para sarjana seringkali telah mendapat tawaran bekerja dengan gaji cukup menggiurkan. Sementara itu berwirausaha pada tingkatan self bisnis, seringkali harus bekerja keras, full time dengan resiko belum tentu mendapat penghasilan sebesar bila ia langsung bekerja dan seringkali hal itu berlangsung dalam waktu yang cukup lama.

Namun, sebagai pengusaha, penulis menyarankan kaum muda, bahwa keduanya bisa tetap dipertemukan. Artinya, boleh juga bekerja sambil mengumpulkan modal, tetapi sekali lagi dengan niat untuk terjun menjadi pengusaha bila modal dan pengetahuan sudah terpenuhi.

Ketika bekerja itulah anda menabung sebagian penghasilan, menyisihkan sebagian penghasilan untuk membeli buku2 wirausaha, menfoto copy berbagai sistem bisnis, membangun jejaring, dan mendalami jenis bisnis yang kelak akan anda buka.

Hal tersebut penting anda miliki bila anda terpaksa harus memulai bisnis sendiri, dan atau bila anda tidak menemukan pengusaha yang berpengalaman sebagai partner bisnis.

Nasehat ini tentu tidak berlaku bagi mereka yang memang memiliki genetika pengusaha ( keluarga pengusaha ), karena sistem bisnis ini umumnya telah dimiliki oleh keluarga atau orangtuanya atau pengusaha pemula yg punya modal memadai, karena bisa mempekerjakan manajer bisnis yg berpengalaman.

Tantangan terbesar pengusaha pemula yang tidak memiliki genetika pengusaha dan modal pas-pasan adalah pada tahap administasi dan manajemen usaha khususnya yang berlaku standar bagi perbankan dan Kepemerintahan.

Umumnya pelaku usaha kecil kita senang bekerja one man show dan mengabaikan sistem bisnis dan terutama sistem administrasinya. inilah yang membuat Perbankan dan Pemerintah Kesulitan untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha ini.

Kembali kepada pertanyaan awal, apakah bekerja dulu atau langsung terjun menjadi pengusaha?
Jawabannya adalah tergantung pada kesiapan anda. Bila anda meyakini telah memiliki kecakapan membuat suatu produk yang bernilai tinggi, mengetahui pasar usaha anda, dan modal finansial ala kadarnya, dan tentu saja kesiapan mental yang paripurna, silahkan terjun langsung menjadi pengusaha- sambil terus belajar melengkapi kekurangan anda. Idealnya temukan fartner bisnis yang bisa membimbing anda.

Sebaliknya kalau anda belum memiliki hal tersebut, saran kami tak ada salahnya anda magang, atau bekerja terlebih dahulu. Boleh diperusahaan kecil dan boleh juga diperusahaan besar.

Saran terbaik kami, motivasi menjadi pengusaha tidak memadai hanya untuk motivasi kebebasan material, tetapi juga kebebasan waktu yang bisa membuat anda bebas mengembangkan potensi terbaik anda. Dengan kebebasan waktu yang anda miliki, anda bisa bebas bertemu dengan guru sukses yang anda kagumi, anda bebas berorganisasi dan bebas bertemu dengan banyak sahabat yang akan membuka pikiran anda dan memperluas pergaulan anda.

Apalagi bila anda juga cukup cerdas membangun tim manajemen yg bisa membantu anda menggantikan operasional bisnis anda bila anda sedang berhalangan, sehingga anda bebas belajar dan kuliah lagi atau menuliskan pengalaman anda. inilah yang kini kami alami setelah sekian lama fokus membangun sistem bisnis, membangun pelanggan sebagai basis fondasi kesuksesan bisnis kami.

Salam hangat dan salam sukses, penjelasan lebih lanjut tentang bagaimana membangun bisnis, apa saja kegagalan yang seringkali menjebak para pebisnis pemula serta tingkatan bisnis dapat anda baca dalam buku: yuk Jadi pengusaha, etos bisnis tiada merugi peta jalan menjadi pengusaha sukses. Buku ini suddah beredar ditoko buku kesayangan anda, diterbitkan oleh Penerbit Khalifa Grup Alkausar dengan distributor Agromedia. Bagi anda yang ingin membangun karis sebagai Karyawan Professional anda dapat membaca buku kami:rahasia sukses para juara ( roadmap to success and Happinest )

Komentar dan pertanyaan anda dapat disampaikan melalui forum ini atau melalui email:dhismail_msi@yahoo.com
Salam hangat dan salam sukses selalu. Jakarta, 18 Juli 2010

Baca selengkapnya......