DH. Ismail Sitanggang, M.Si, Direktur Visi Aulia Jaya Group, perusahaan yg bergerak di bidang Penerbitan, Percetakan, Event Organizer & Konsultan bisnis. Mantan Ketua Bid. Promosi Kader HMI cabang Ciputat, Ketua Dewan Predium Formasi, Pengurus Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, DPP BISMA dan pengurus KAHMI, kini dipercaya menjadi Wakil Pemimpin Perusahaan Majalah CSR Review, pengurus CFCD DKI Jakarta, BKKKS Jakarta. Selain aktif mengurusi bisnis dan beragam organisasi yang diikutinya, ia juga mulai menekuni karir di bidang training motivasi dan tulis menulis. Suami dari Tety Muhithoh-Mahasiswi Pasca Sarjana UI- ini telah menulis 7 buku & puluhan buku lainnya yang ditulis bersama tim Visi Aulia Jaya dan rekan-rekan bisnisnya. Menurut Pengagum KH. Imam Zarkasyi, Achmad Bakrie, Om William ini, Indonesia akan sejahtera bila banyak pengusahanya. Untuk obsesi tersebut kini ayah tiga putra ini bersama timnya sedang bekerja keras membangun sekolah bisnis bagi tunas wirausaha muda dan UMKM. Yuk bersinergi membangun Indonesia Jaya. Kalau bukan kita siapa lagi...



Minggu, 01 Agustus 2010

INSPIRASI SUKSES DARI OBAMA ANAK MENTENG




Foto Penulis dan Tety Muhithoh bersama Hasan Faruq Ali ( Barry) sang pemeran Obama Anak Menteng


”Perubahan bukan Slogan kosong yang datang dari atas, tetapi dari pengalaman berpolitik di akar rumput” (Barack Obama)

” Didiklah anak-anakmu dengan sebaik-baik pendidikan, karena mereka dilahirkan untuk zaman mereka. Zaman yang tantangannya jauh lebih kompleks daripada apa yang kini kita hadapi” demikian nasehat bijak para orang sukses.

Untuk maksud tersebutlah, tulisan berjudul Obama Anak Menteng, kiranya dapat menjadi dongeng pengantar tidur bagi anak-anak kita, menjadi bacaan dan bahan diskusi bagi pelajar dan inspirasi bagi politisi kita.

Pesona Obama sangat luar biasa. Lihatlah motto sukses nya berikut ini: ”Perubahan bukan Slogan kosong yang datang dari atas, tetapi dari pengalaman berpolitik di akar rumput”
Luar biasa. Jika semua politisi kita berkarakter seperti Obama, niscaya dunia politik tidak akan kekurangan kader. Krisis kepemimpinan yang hingga kini masih saja menggelayuti bangsa ini akan dapat segera diatasi.

Jika semua anak-anak bangsa berani bermimpi serta mengikuti jejak kejuangan pantang menyerah ala Barack Hussein Obama, niscaya bangsa ini akan menjadi pemimpin Dunia atau minimal Pemimpin Asia pada tahun 2040.

Belajar dari yang Terbaik
Kenapa kita harus bangga dan perlu belajar dengan Obama? Kebanggaan kita terhadap prestasi Obama tak hanya karena kita memiliki hubungan emosional dengannya yang pernah tinggal di Indonesia. Tetapi lebih dari itu, Barack Husein Obama adalah contoh kongkrit, teladan nyata seorang anak manusia yang berasal dari keluarga biasa, keturunan kulit hitam lagi, pernah tinggal 4 tahun di Indonesia dan berani bermimpi besar menjadi presiden Negara Adidaya dunia. ( Soal tragisnya kehidupan Obama di Jakarta hingga pernah menjadi korban Narkoba dan suka duka perjuangannya baca Bukunya edisi Indonesia; Barack Obama Menerjang Harapan- Dari Jakarta Menuju Gedung Putih, Ufuk Press 2008).

Tak hanya berani bercita-cita, Obama juga berani bersusah payah memperjuangkan cita-citanya secara bertahap, berjenjang, (persis seperti yang umumnya kita alami) dalam menata rumah tangga yang penuh kesederhanaan, membangun karier dari nol, tingkatan paling rendah dan fokus mengembangkannya dengan kerja keras pantang menyerah (persisten) walaupun kadang-kadang harus menerjang mara bahaya.

Bedanya, Obama dengan orang kebanyakan kita, ia penuh perhitungan, kesabaran, ketekunan, keuletan, berani malu, siap diejek bahkan dilecehkan tapi tidak pernah marah dan lust but not least Barrack Obama sangat jujur terhadap diri dan masyarakatnya.

Tempaan perjuangan tersebutlah hemat kami yang membuatnya tetap rendah hati. Ia tidak pernah berubah sikapnya meskipun kariernya telah menanjak.

Kini, mantan anak Menteng itu telah menjadi Presiden Termuda Amerika. Saya dan anda tentu tak ingin melewatkan momentum berharga penuh inspirasi bagaimana Obama melewati masa kecilnya, bagaimana Obama dididik oleh kedua orang tuanya, dan bagaimana warna Indonesia ikut membentuk Kepribadian Sang Presiden Negara Superpower tersebut.
So, Yuk Belajar dari Yang terbaik !
Jika inspirasi terhebat ini tak mampu lagi kita jadikan pelajaran, lalu, kapan serta kepada siapa lagi kita akan belajar kesuksesan dan etos kejuangan menggapai impian?

Baca selengkapnya......